Senin, 29 Oktober 2012

Bangun Pemudi Pemuda Lyrics

 Bangun Pemudi Pemuda


A. Simanjutak

Bangun pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara trus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negri
Bertingkah laku halus hai putra negri


walla, aku baru tau lagi ini waktu ikut paduan suara upacara peringatan sumpah pemuda sama unit karang taruna PPPG.. manythings that l had taken from that !


Keutamaan 10 Hari awal bulah dzulhijah


Sekedar ingin berbagi tentang

         “ASYRU DZULHIJJAH ( 10 hari yang awal dari bulan Dzulhijah )”
1.    Abu Hurairoh : Nabi Muhammad SAW bersabda : “Tiada hari yang Allah yang lebih disukai Allah untuk beribadah selain 10 hari awal dari bulan Dzulhijah. Puasa 1 hari sama dengan 1 tahun. Solat malam sama dengan solat malam pada saat Lailatul Qodar.
2.    Kitab Dzurotun Nasihin .
Hadist : Amal ibadah pada 10 hari  yang awal dari Dzulhijah pahalanya dilipatkan 700 kali lipat. ( HR. Al- Baihaqi )
3.    Hadist : Baca “ La ilaaha ilallah “ satu kali pahalanya lebih berat dari pada 7 langit dan 7bumi.
4.    “Di 10 hari awal Dhulhijjah perbanyaklah takbir, tahmid, dan tahlil. (HR. Ibnu Umar)
5.    Aisyah Ra : Nabi Muhammad SAW bersabda :
•    Puasa 1 hari di antara tanggal 1 – 7, pahalanya sama dengan sedekah 100 budak, 100 unta, 100 kuda untuk sabilillah.
•    Puasa tgl 8 Dzulhijjah pahalanya sama dengan sedekah 1000 budak, 1000 unta, untuk sabilillah.
•    Puasa tgl 9 Dhulhijah pahalanya sama dengan sedekah 2.000 budak, 2.000 unta, 2.000 kuda untuk sabilillah.
6.    “Abdullah bin ‘Ubaid Allah SWT melalui Malaikat Jibril As memberikan 5 doa pada Nabi Musa As.
a.    La ilaaha illallohuwahdahu la syariikalah lahulmulku walahul hamdu yuhyi wayumi-tu wahuwahayyun la yamuut… Biyadihil khoiir… Wahuwa’ala kulli syaiin qodiir.

dan seterusnyaaa..hehe

TUGAS RESENSI BUKU

PENCARIAN CINTA
TIGA ANAK MANUSIA
Oleh : Laili Nurfatimah

Judul Buku    : Rindu Kami PadaMu
Penulis    : Garin Nugroho dan Islah Gusmian
Penerbit     : Nastiti, Rawamangun, Jakarta
Cetakan    : I, November 2004
Tebal        : 163

    Novel “Rindu Kami PadaMu” diangkat dari skenario film “Rindu Kami PadaMu” karya Garin Nugroho dan Armontoro yang berkisah tentang pencarian cinta tiga anak manusia. Gagasannya dibangun atas dasar kesadaran bahwa religiusitas sebenarnya selalu tampil dalam soal sehari – hari dan remeh – remeh yang meneyentuh lubuk hati. Religiusitas bukan berlangsung di tempat ibadah, tetapi dalam denyut nadi kehidupan sehari – hari. Judul buku ini diambil dari kelompok Bimbo yang syairnya ditulis oleh Taufik Ismail.
    Dalam novel ini , pembaca akan dibawa ke dalam kehidupan di perkampungan kumuh terutama pada anak – anak yang merindukan kasih sayang orang yang dicintainya dengan segala perilaku anehnya yang membuat penasaran orang – orang disekitarnya. Selain itu religiusitas yang teramat kental menyalimuti keseharian mereka.
    Rindu, gadis bisu yang suka melukis itu sempat hidup sebatangkara. Sejak perpisahannya dengan kakaknya 4 tahun lalu, akibat penggusuran di pemukiman kumuh. Namun, beruntung ada Bu Imah, seorang pedagang pasar yang memungutnya sebagai anak angkat.
    Suatu ketika ia bersikap aneh, Rindu melukis masjid hingga sebulanan ia belum – belum juga melukis kubahnya walaupun sampai ibu angkatnya dan tetangganya mengajarinya menggambar kubah masjid. Sementara itu masjid yang belum diberi kubah di kompleks rumahnya juga sedang direncanakan renovasi namun belum kelar juga. Dalam hatinya, Rindu berharap Lanang akan datang membawakan kubah untuk masjid tersebut, namun orang – orang tidak tahu tentang hal tersebut. 
    Hingga suatu ketika, ia terinspirasi film yang dilihatnya dan ia pun menirukannya. Membeli merpati untuk mengirimkan lukisan dan pesan untuk kakak yang dirindukannya. Ibu angkatnya yang membuka gulungan kertas di kaki merpati itu, tertegun dan sedih membacanya. Beliau baru mengerti alasan sikap anehnya akhir – akhir ini.
    Sementara itu, di kompleks pasar itu ada seorang gadis bernama Asih. Ia hanya tinggal bersama ayahnya. Ibu Asih meninggalkan keluarganya sudah sekian lama karena tidak tahan dengan kebiasaan suaminya yang suka berjudi dan bermain kasar.  Namun, saat ini ayahnya telah bertaubat dengan mengabdi di masjid di kompleksnya.
    Sama halnya dengan Rindu, Asih juga bersikap aneh. Ia tidak mau melepas sajadah tuanya. Ayahnya yang membelikan sajadah baru pun ditolaknya, pernah dijual sajadahnya oleh ayahnya dicarinya juga ke pasar sampai mengikuti orang yang membelinya. Ia bersikeras tetap memiliki sajadah tersebut karena ia berpikir bahwa dengan sajadah tersebut ia bisa bertemu dengan ibunya.   
     Selain itu, ada kisah dari Bimo. Seorang anak yang tinggal bersama kakaknya. Orang tuanya sudah meninggal lama. Ia sangat merindukan kasih sayang dari Ibunya. Hingga ada Mbak Cantik ngekos di deket rumahnya, ia sering main ke tempatnya. Apalagi Bimo senang sekali jika disuruh membuatkan mie yang dikasih telur. Berawal dari itu, Bimo selalu membawa telur jika mau pergi kemana saja. Oleh karena ia sangat sayang dengan Mbak Cantik Bimo memanggilnya dengan sebutan “Ibu”. Namun, sempat Mbak Cantik tidak mau dipanggil Ibu dan mengusir Bimo dari rumahnya. Bimo pun ngambek seharian di rumah.
    Akhir cerita dari novel ini, Rindu tak melukis lagi masjid tanpa kubah, karena kakaknya telah kembali dengan kubah indah. Sedang Asih tidak bertingkah aneh lagi dengan sajadah tuanya karena ibu yang dirindukannya telah kembali dengan cinta dan kasih sayang. Begitu juga dengan Bimo, ia telah menemukan kasih sayang seorang ibu dari Cantik, perempuan cantik yang selalu ia panggil “Ibu”.


ini ceritanya bagus, sebenernya resensi yang lengkapnya bukan ini tapi aku lupa naruh dimana. pokoknya aku suka sama ceritanya :)) ini juga tugas udah lama banget cuman  pengen ngepost aja :D

Begitu Indah 

Syair indah itu,
Kala ramadhan di pesantrenku
Berdentang indah menjadi sesuatu
Sesuatu yang menjadikanku suka akan syair itu
Mungkin sesuatu yang biasa bagi siapapun
Namun bagitu sesuatu yang begitu dalam
Akan sesuatu yang ada dalam syair itu
Ya, karna dia, dia yang menyairkannya ^_^

Syair indah itu,
Slalu mengingatkanku akan dirinya
Dirinya yang begitu indah
Begitu indah, ya begitu indah
Indah yang sudah lama singgah di hatiku
Indah yang  penuh harap penuh ambang
Entah terbalas ataukah hanya berpihak padaku
Diriku yang belum singgah atau memang tak akan pernah?
Aku tak pernah berharap seperti itu

Syair indah itu,
Slalu membuat aku ingat akan harap
Harap, harap yang kurasa
Kurasa aku tak pantas untuk dirinya
Untuk dirinya yang begitu indah
Begitu indah

Puisi asal - asalanku ini aku buat waktu pelajaran sejarah, waa dosa iki.muahaha aku menggalau ini ceritanya. Aku tulis dihalaman paling belakang di buku tulisku sejarah, sebenarnya juga ada syairnya tapiii aaahhh malu deh